Antasari Azhar Bebas Bersyarat, Rani Juliani Menghilang

Antasari Azhar Bebas Bersyarat, Rani Juliani Menghilang Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar bebas secara bersyarat.

Antasari Azhar Bebas Bersyarat, Rani Juliani Menghilang
Rumah keluarga Rani Juliani di Jalan Kampung Kosong No.8, RT 001/004, Panunggan, Pinang, Tangerang sudah rata dengan tanah.

Antasari Azhar Bebas Bersyarat, Rani Juliani Menghilang

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar bebas secara bersyarat.

Pekik merdeka dari mulutnya serta sejumlah orang yang menyambut terdengar berkali-kali di Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tangerang.

Tabuhan rebana dan iringan salawat badar pun ikut dikumandangkan.

Secara tersirat, Antasari sudah menutup buku urusan tuduhan pembunuhan berencana bos PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen yang membuatnya tidur dalam sel selama tujuh tahun belakangan. Dia mengaku sudah ikhlas.

"Kalaupun pada hari ini saya ketemu di depan 1.000 kilo bukti baru, saya tidak akan melakukan tuntutan lagi, biarlah saya serahkan bukti itu berbicara sendiri dan Tuhan akan memberikan jalan," katanya saat menjumpai awak media setelah keluar dari penjara, Kamis (10/11/2016).
"Saya sudah capek, kalah melulu," tambahnya.

Namun, beberapa bulan lalu Antasari yang sempat hadir di sebuah program televisi swasta bersuara soal kasusnya.
Dia menyatakan Rani Juliani sebagai penyebar ancaman kepadanya.

"Bukan Nasrudin yang meneror saya, tapi seorang wanita," katanya kala itu dan diikuti pembenaran bahwa yang dimaksud adalah Rani.

Nama Rani Juliani mungkin tidak akan pernah didengar publik jika kasus yang mendongkel Antasari dari kursi pimpinan KPK tiada.

Caddy sebuah lapangan golf bilangan Tangerang itu, disebut dalam dakwaan jaksa penuntut umum, terlibat dalam cinta segitiga antara Antasari dan Nasruddin. Hal tersebut berulang kali dibantah.

Tujuh tahun berselang dari kasus pembunuhan itu, Rani seolah hilang ditelan bumi.

Rumah keluarganya yang berada di Jalan Kampung Kosong No.8, RT 001/004, Panunggan, Pinang, Tangerang sudah rata dengan tanah.

Bangunan yang dulu bercat hijau itu hanya tampak bekas-bekas pondasinya. Di atas lahan bekas bangunan itu kini ada dua tenda yang menjual makanan.

Titin, penjual nasi di atas tanah yang dulunya kepunyaan keluarga Rani, menyebut lahan itu kini sudah berpindah kepemilikan.

"Tidak lama dari masalah itu, rumahnya dijual. Baru beberapa tahun lalu diratakan pemilik barunya dan disewakan," katanya.
Sedangkan Dede, pemilik rumah tepat di depan tanah bekas rumah Rani, menceritakan bahwa bangunan milik bekas tetangganya sudah tidak ada tiga tahun silam.

Menurutnya, orang tua Rani menjual tempat tinggalnya pada seorang pengusaha. Setelah itu, dia menduga mereka pindah ke daerah Serang, Banten.

"Waktu pindah tidak ada yang tahu. Kami baru tahu dijual setelah rumah itu kosong lebih dari setahun," ujarnya.

Meski demikian, tidak ada yang mengkonfirmasi keberadaan Rani kini. Pihak RT setempat pun tidak tahu. Pasalnya, sejak istri siri Nasruddin itu pindah, telah terjadi pergantian kepengurusan berkali-kali.

Dede pun mengaku melihat Rani terakhir kali sebelum kasus pembunuhan itu mencuat.

"Setelah itu saya tahunya, mereka sekeluarga diamankan ke sebuah apartemen," tuturnya.

Boyamin Saiman, pengacara Antasari dan keluarga Nasruddin, mengaku tidak pernah lagi melihat Rani setelah kesaksian di pengadilan.

Hanya saja, dia pernah mendapat informasi penampilan janda Nasruddin itu telah berubah.

"Ada yang bilang sekarang dia sudah pakai kerudung. Pernah ada orang yang cerita ke saya kalau bertemu Rani di mall, saat disapa dia buru-buru pergi," kata dia. (val)

Labels:

Post a Comment

[blogger][facebook]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget