JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini memeriksa Ketua DPD RI, Irman Gusman terkait kasus dugaan suap pemberian rekomendasi untuk kuota distribusi gula impor di Sumatra Barat. Namun, pemeriksaan Irman hari ini sebagai saksi untuk tersangka Memi (M), yang merupakan istri dari Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto (XXS).
"Yang bersangkutan diperiksa untuk tersangka M," ujar Pelaksana Harian Kabiro Humas KPK, Yuyuk Andriati pada Selasa (4/10).
Irman sendiri telah datang ke Gedung KPK sekitar pukul 10.25 WIB. Sebelum masuk ke KPK, Irman sempat membantah kepada para awak media terkait dugaan jual beli pengaruh atau rekomendasi yang dilakukan olehnya. "Enggak, saya tidak punya kewenangan, saya tidak berpengaruh. Saya hanya mengartikulasikan harga (gula) di Padang itu waktu saya kunjungan kerja tinggi, Rp 16 ribu harusnya Rp 14.500, tugas sebagai anggota dewan itu yang saya laksanakan," kata Irman.
Karena itu pula, ia pun berinisiatif menelpon Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti untuk berkonsultasi terkait mahalnya harga gula di Padang. "Itu kan di Padang lagi ada krisis gula ya. Harga tinggi. Sebagai wakil rakyat tentu saya harus, apa namanya membantu rakyat supaya harganya itu jadi normal," tutur Irman.
Namun, jika belakangan upaya yang ia lakukan tersebut berujung pada pemberian sejumlah uang, Irman mengaku tidak tahu-menahu. Ia juga mengaku tidak bisa menolak pemberian tersebut. "Saya tidak tahu sama sekali, ada bingkisan orang datang saya mau bilang apa kan, karena kandaerah pemilihan saya," katanya.
Selain Irman, KPK juga memeriksa sejumlah saksi lainnya yakni Benhur Ngkaime yang merupakan Kepala Divisi Bulog Sumatra Barat dan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Memi. Kemudian, dua pejabat Kementerian Perdagangan, yakni Sekretaris Jenderal, Srie Agustina serta Dirjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Syarul Mamma. Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Direktur Utama CV Semesta Berjaya, Xaveriandy Sutanto. "Mereka diperiksa sebagai saksi untuk tersangka XS," ujar Yuyuk.
Pada pemeriksaan sebelumnya, Direktur Utama Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti mengakui pernah dihubungi oleh Ketua DPD RI, Irman Gusman terkait kuota distribusi gula. "Ya beliau telepon, tapi cuma sekali itu," kata Djarot di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (29/9).
Menurutnya, saat itu Irman tidak memberikan rekomendasi terkait distribusi gula di Sumatra Barat. Saat itu, Irman hanya mengeluhkan mahalnya harga gula di Sumatera Barat mahal. "Yang saya tangkap, beliau cuma mengabarkan kalau di sana harga gula mahal. Ya saya (bilang) akan segera tindaklanjuti, lalu sudah (kirim) 1.000 ton," kata Djarot.
Ia pun membantah, pengiriman kuota itu diperuntukkan hanya untuk Sumatera Barat. Menurutnya, pengiriman itu memang diperuntukkan untuk seluruh Indonesia. "Ohenggak, enggak ada, itu alokasi untuk seluruh indonesia, alokasi daerah enggak ada," katanya
http://m.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/10/04/oeia0r384-diperiksa-kpk-irman-gusman-akui-terima-bingkisan
Post a Comment