Sebuah keluarga tak lengkap rasanya jika tidak memiliki anak. Kehadiran anak merupakan pelengkap dalam sebuah keluarga yang didambakan oleh setiap pasangan suami istri. Sebuah rumah tangga akan menjadi lebih hidup dan dinamis apabila di dalamnya ada ayah, ibu, dan anak. Kehadiran anak akan mendatangkan suasana dan keadaan yang baru dalam rumah tangga. Akan ada komunikasi yang baru yang tercipta oleh adanya anak. Komunikasi merupakan hal yang penting dalam mendidik anak untuk menjadi lebih baik sesuai harapan orang tua.
Komunikasi sudah terjadi sejak anak masih dalam kandungan ibunya dalam bentuk janin. Berkomunikasi dengan bayi dalam kandungan akan membuat keintiman yang lebih dekat antara ibu dan anak. Walaupun tidak terjadi komunikasi dua arah antara ibu dan anak, tetapi ketika sang ibu berbicara dengan janinnya, sang janin dapat mendengarkan suara ibunya melalui plasenta, melalui suara denyut jantung dan melalui suara udara dalam usus. Bagi ibu-ibu yang sedang mengandung, ada baiknya Anda mulai untuk berbicara dengan lembut pada janin Anda, jangan sekali-kali mengeluarkan kata-kata kasar. Ketika ibu sedang marah, itu akan memberikan reaksi marah juga pada janin. Anda bisa berkomunikasi dengan cara bernyanyi, membacakan cerita, mendengarkan alunan musik, atau berbicara dengan lembut.
Sejak setahun pertama kelahiran bayi, bayi sudah mampu berkomunikasi. Masa setahun pertama ini merupakan masa penting bagi bayi dalam perkembangan bicaranya. Bahasa dipakai sebagai media tukar informasi antara ibu dan bayi. Perlu ada perhatian khusus seorang ibu dalam hal ini, agar sang ibu mengetahui perkembangan bicara bayinya. Apakah kemampuan berbicara bayinya termasuk normal dan baik atau tidak, sehingga jika terjadi gangguan, bisa ditanggulangi sedini mungkin. Ada 5 hal yang dapat dilakukan ibu untuk mengembangkan komunikasi ibu dan bayi, antara lain:
1. Ajak bayi anda berbicara
Sering-seringlah berbicara pada bayi Anda. Walaupun bayi Anda belum mengerti bahasa Anda, tetapi perlahan-lahan bayi akan mengerti bahwa ia sedang diajak berbicara oleh ibunya. Perhatikan, ketika Anda berbicara dengannya, sang bayi akan menanggapi dengan mengoceh, kemudian ia akan terdiam dan mendengar Anda berbicara lagi, ia akan mengulangi mengoceh, begitu seterusnya. Di situlah bayi belajar berbicara, walaupun awalnya bayi hanya bisa merespon Anda dengan mengoceh dengan bahasanya sendiri.
2. Memberi respon ketika bayi menangis
Bukan hanya dengan mengoceh atau mengeluarkan bahasa dan kata-kata, ternyata lewat tangisannya, bayi juga belajar berkomunikasi. Pada setahun pertama, bayi menunjukkan cara berkomunikasinya dengan cara menangis. Banyak hal yang ingin bayi sampaikan kepada Anda dengan cara menangis. Maka ketika bayi Anda menangis, tanggapilah tangisannya. Dengan menanggapi tangisannya, sang bayi akan merasa bahwa ia didengarkan dan Anda mengerti apa yang dibutuhkannya.
3. Berbicaralah tentang apa saja yang Anda lakukan bersamanya
Banyak hal atau kegiatan yang dapat ibu dan bayi lakukan bersama. Mulai dari menyusui, menggendong, memandikan, mengganti popok, dan lain-lain. Memang sepertinya aneh ketika berbicara pada bayi, seolah-olah bayi Anda mengerti apa yang Anda katakan. Tetapi bayi membutuhkan pengalaman yang berulang-ulang untuk dia dengar. Lama kelamaan bayi akan mengerti apa yang Anda katakan dan apa saja yang akan Anda lakukan terhadapnya. Misalnya ketika bayi Anda mau dimandikan, Anda dapat berbicara padanya "Sekarang adek mau mandi, Mama buka baju sama popoknya dulu ya, abis itu mandi pakai sabun biar badan adek harum, abis itu pakai baju yang bagus, biar adek tambah cantik terus adek minum susu ya" sambil melakukan aktivitas tersebut Anda terus berbicara.
Cara ini akan membantu bayi untuk mengerti bahasa Anda dan mengerti setiap kejadian yang telah dialaminya. Apa pun yang Anda lakukan bersamanya, cobalah untuk berbicara atau menjelaskan setiap rincian kegiatan yang dialaminya.
4. Bernyanyi
Kegiatan ini sangat menyenangkan untuk dilakukan. Bernyanyi dapat membuat hati nyaman dan senang. Bahkan sejak dalam kandungan, Anda harus mulai memperdengarkan musik klasik pada janin Anda. Lagu yang didengar oleh bayi sangat penting karena dapat mengajarkan bayi dalam mempelajari bahasa. Bernyanyilah sesering mungkin, supaya bayi mempunyai kesempatan untuk mempelajarinya dari waktu ke waktu. Semakin sering Anda bernyanyi, semakin cepat juga bayi mengerti. Anda juga dapat bernyanyi sambil melakukan gerakan fisik. Misalnya dengan menyanyikan lagu tepuk-tepuk tangan sambil Anda bertepuk tangan, sehingga si bayi yang mendengar dan melihatnya dapat belajar dan menirukan untuk mengangkat tangan dan bertepuk tangan seperti Anda.
5. Membacakan cerita
Kebanyakan bayi sangat menyukai melihat gambar atau benda dengan warna-warna yang cerah. Anda bisa mulai membacakan bayi Anda dengan buku cerita bergambar. Cobalah membacakan sambil memperlihatkan gambarnya. Sehingga selain mendengarkan cerita Anda, sang bayi juga dapat belajar mengerti benda atau sesuatu yang ada pada gambar. Kegiatan ini tidak akan langsung membuat bayi Anda bisa berbicara dengan cepat, namun dapat membuat Anda dan bayi dapat mengembangkan komunikasi yang baik meskipun dengan bahasa masing-masing.
Demikian beberapa cara mengembangkan komunikasi dengan bayi, jangan bosan atau malas untuk mengajaknya berbicara, bermain, bernyanyi,dsb. Tentunya Ibu tidak mau kalau bayinya lebih dekat dengan orang lain daripada Ibunya sendiri bukan? Jadilah orang pertama yang mengerti keinginan bayi Anda. Selamat mencoba.
Post a Comment