Akibat Penggunaan Popok Sekali Pakai pada Bayi

Sebagai seorang ibu yang mengurusi berbagai kebutuhan seluruh anggota keluarga termasuk bayi atau anak balita memang sangat merepotkan apalagi jika tidak bisa mengatur waktu dengan baik. Selain mengurus anak balita yang memang membutuhkan perhatian lebih, Anda juga harus menyiapkan kebutuhan seluruh anggota keluarga lain. Karena itulah biasanya banyak orang tua akan menggunakan segala sesuatu yang memang praktis. Salah satunya adalah penggunaan popok bayi sekali pakai atau pempers. Bagi seorang bayi  atau anak balita, segala sesuatu hal berlangsung secara spontan di luar kontrol anak tersebut, hal ini dikarenakan anak belum memiliki nalar dan pemahaman serta logika yang cukup. Semua anak balita tumbuh dan hidup dalam pengawasan orang tuanya,seperti  makan, minum, tidur, bermain dan berbagai aktivitas-aktifitas lainnya.
Ketika seorang balita merasa ingin buang air, baik buang air kecil ataupun buang air besar maka balita tersebut akan langsung melakukannya secara spontan dan mendadak tidak akan memperdulikan soal waktu, tempat dan situasi yang saat itu sedang dihadapi. Tetapi tentu saja hal tersebut adalah  sesuatu yang normal dan wajar bagi seorang balita. Keadaan dimana bayi atau balita buang air dalam sehari bisa terjadi beberapa kali dan berulang. Karena hal inilah yang memaksa para orang tua untuk memiliki berbagai bahan keperluan seperti baju dan celana dalam jumlah yang mencukupi. Setelah pakaian kotor maka segera dicuci dan dikeringkan sehingga dapat digunakan kembali. Alasan terlalu merepotkan inilah sehingga banyak orang tua beralih menggunakan diapers yang praktis, tinggal pasang dan tidak perlu repot mencucinya setelah digunakan, tinggal di buang. Tapi di balik kepraktisannya ternyata ada efek negatif penggunaan pampers apabila digunakan secara terus menerus. Berikut adalah akibat dari penggunaan popok sekali pakai pada bayi;

1. Tidak Sehat

Adanya zat kimia pada pampers bayi yaitu, yang pertama adalah Traces of Dioxin produk sampingan dari proses pemutihan kertas. Dioxin ini adalah penyebab kanker nomor satu. Yang kedua adalah Tributly-tin (TBT), pollutan beracun yang menyebabkan masalah hormonal. Dan Sodium polyacrylate, poliner berdaya serap yang menjadi jelly pada saat terkena cairan menimbulkan resiko toxic shock syndrome yang jika digunakan terus – menerus akan menyebabkan mandul untuk si anak.

2. Ruam Popok

Ruam popok adalah iritasi pada selangkangan bayi. Ini karena kebanyakan diapers tidak nyaman untuk bayi, karena ukurannya yang tebal dan teksturnya yang kasar sehingga mengganjal saat digunakan. Tidak sedikit yang terjadi baik pada bayi perempuan maupun laki-laki yang di pakaikan popok sejak bayi akhirnya harus menjalani operasi alat kelamin karena mengalami kesulitan kencing yang disebabkan pengendapan air seni pada diapers yang menimbulkan tumbuhnya jamur dan bakteri serta kurangnya sirkulasi udara pada saat menggunakan diapers.

3. Penyakit kulit

Karena diapers yang tebal dan membuat kurangnya sirkulasi udara, membuat bayi menjadi rentan terhadap penyakit kulit. Kulit bayi yang menggunakan diapers secara terus menerus akan terkena alergi, merah – merah dan gatal pada pantat bayi.

4. Trauma

Karena tidak nyaman menggunakan diapers mungkin bayi akan mengalami terauma pada pemakaian diapers. Dia akan cenderung berontak dan menolak diwaktu yang benar-benar memerlukan pemakaian diapers. Perasaan trauma karena tidak nyaman dengan penggunaan diapers ini bisa sangat merugikan orang tua dan bayi itu sendiri di waktu-waktu tertentu.

5. Infeksi Kulit

Kenyamanan anak untuk tetap menggunakan diapers yang mengandung kotoran, justru merupakan kelemahan dari diapers itu sendiri. Sebab, jika dibiarkan dalam waktu yang lama dapat berisiko bagi kesehatan sang bayi. Pemakaian popok mengandung kotoran dalam waktu lama dapat menyebabkan iritasi dan infeksi bila terdapat luka pada daerah tersebut.

Penggunaan diapers untuk balita ini hendaknya menjadi perhatian para orang tua, khususnya untuk memilih waktu-waktu tertentu saja. Jadi diapers bukan untuk digunakan terus menerus selama 24 jam. Mungkin perlu dipilih waktu saat pagi hari dimana balita sehabis mandi untuk diajak beraktivitas pagi, saat ada tamu berkunjung, saat balita diajak keluar untuk bepergian. Di luar masa-masa itu, balita lebih baik untuk menggunakan popok atau celana kain biasa. Karena efek samping penggunaan diapers pada balita sangatlah berbahaya bagi si bayi. Jangan sampai moment berharga sikecil terlewatkan karena harus merasakan akibat dari penggunaan diapers/ popok sekali pakai, sehingga membuatnya enggan untuk aktif dalam proses tumbuh kembang.


Labels:

Post a Comment

[blogger][facebook]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget