Ulah Pecinta Alam Ini Jangan Ditiru Ya! Membahayakan Nyawa Orang Lain!

Ulah pendaki ini sungguh tak patut ditiru. Bagaimana tidak, pendaki ini dengan sengaja memasang bendera di tiang penyangga kamera pengintai kawah Gunung Merapi. Dialah Septian Anggara Putra (20), seorang pendaki asal Tuntang, Kabupaten Semarang. Ia memasang sebuah bendera di depan kamera CCTV di puncak Gunung Merapi. Akibat dari tindakannya itu, petugas kerepotan memantau pergerakan kawah gunung berapi aktif tersebut.


Ulah pendaki ini sungguh tak patut ditiru. Bagaimana tidak, pendaki ini dengan sengaja memasang bendera di tiang penyangga kamera pengintai kawah Gunung Merapi.

Dialah Septian Anggara Putra (20), seorang pendaki asal Tuntang, Kabupaten Semarang. Ia memasang sebuah bendera di depan kamera CCTV di puncak Gunung Merapi. Akibat dari tindakannya itu, petugas kerepotan memantau pergerakan kawah gunung berapi aktif tersebut.

Kepala BPPTKG DIY, I Gusti Made Agung Nandaka mengatakan, bendera yang dipasang pendaki tersebut cukup berbahaya. Sebab, bendera tersebut menutupi kamera sehingga menggangu pemantauan kondisi kawah bawah Gunung Merapi.

“Mereka juga melanggar peringatan supaya tidak mendaki sampai puncak. Sebab, aktivitas gunung itu membahayakan pendaki jika terlalu dekat dengan kawah. Posisi tiang pemantau itu memang sangat dekat dengan kawah” tutur Nandaka.

Akibat kecerobohannya itu, Septian bersama empat rekan pendaki lain dipanggil menghadap ke Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) DIY untuk dimintai penjelasan, Kamis (29/10/2015).

Sementara itu, dengan besar hati Septian mengakui keteledorannya memasang bendera. Dia pun meminta maaf kepada semua pihak. “Secara tulus saya minta maaf kepada semua pihak yang kami rugikan,” ucapnya.

Namun demikian, Nandaka tidak akan membawa kasus itu ke ranah hukum. “Kita sudah memberikan maaf, dan pembelajaran untuk pendaki lainnya,” tegasnya.

Menaggapi permintaan maaf dari Septian dan rekan-rekannya, Nandaka pun mengaku sudah memberikan maaf.

Nandaka juga menuturkan bahwa pendaki gunung tidak boleh menganggu pemantauan. “Sebagai pendaki gunung harusnya tidak boleh mengganggu. Ada konsekuensi berat jika melakukan tindakan seperti itu,” ujarnya.

“Sebab, perbuatan Septian itu mengganggu pemantauan aktivitas gunung. Jika aktivitas vulkanik terganggu, bisa membahayakan masyarakat umum” imbuhnya.

Meski Kepala BPPTKG DIY sudah memberikan maaf atas kesalahan yang dilakukan Septian dan rekan-rekannya namun tidak demikian dengan para relawan gunung merapi ini.

Lantaran  tidak bisa menahan kemarahan, relawan gunung merapi ini sempat memberikan hukuman kepada Septian cs, Septian dan empat rekannya disuruh para relawan ini untuk jalan jongkok dari pintu kantor BPPTKG DIY menuju ke tempat parkir.

Sayangnya, saat Septian sedang jalan jongkok, tiba-tiba salah seorang relawan Gunung Merapi mengungkapkan kekesalannya dengan cara menendang punggung Septian. Akibatnya, Septian pun jatuh tersungkur. Melihat adanya aksi penendangan terhadap Septian, kontan relawan yang lain langsung menarik oknum relawan yang melakukan penendangan.

Bagaimana menurutmu? Jangan lupa bagikan dan berikan komnetarmu.


Labels:

Post a Comment

[blogger][facebook]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget