Kata-kata Kontroversial Ustadz Maulana di TV Swasta?
Baru baru ini Ustadz Maulana dalam sebuah tanyangan dakwah di sebuah stasiun TV swasta mengeluarkan sebuah pernyataan yang membuat pro dan kontra di kalangan umat Islam. Pernyataannya mengenai tidak masalah jika memilih pemimpin yang bukan dari kalangan muslim membuatnya menjadi kontroversi.
“Ah, agamanya beda! Ga usah berbicara agama, kepemimpinan itu tidak berbicara masalah agama,”
Kalimat ini yang memicu perdebatan panjang dan berujung dihujatnya Ustadz Maulana. Ia mengibaratkan sebuah kepemimpinan itu dengan sebuah pesawat, jika dalam suatu pesawat sang pilot berbeda agama apakah hal itu akan membuat keengganan seseorang untuk tidak meneruskan perjalanannya menggunakan pesawat?
Netizen lantas membully dan menghujat Ustadz ini dan mengatakan kalau ia bukanlah seorang Ustadz, melainkan seorang entertainer saja yang menggunakan embel embel ustadz. Salah seorang netizen bahkan berkomentar
“mereka bukan ustad, mereka hanya sebatas pekerja entertain yg make karakter ustad, dan ini salah satu misi islam liberal.. mengagung2 kan toleransi kebablasan.. saya sendiri memboikot list ustad yg tak pantas diperdengarkan.. mulai dari ustad “bolywood” yg kemayu, sampe ustad kampung melambay sperti ini.. saya ragu dengan kajian2 entertain yg menggunakan karakter ustad ini..”
Sebenarnya apa yang mendasari debat pro kontra para netizen yang seolah tidak berakhir ini?
Mereka yang menentang dan menghujat Ustadz Maulana didasarkan pada ketiga dalil ini
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kuffar menjadi wali/pemimpin dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barangsiapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa) Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (QS Ali Imran : 28)
Selanjutnya, ” Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. ” (QS Al Maaidah : 51).
“Adapun orang-orang yang kuffar, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (QS Al Anfaal : 73)
Tapi disisi lain mereka yang menyatakan sejalan dengan pemikiran Ustadz Maulana didasarkan dari apa yang pernah disampaikan oleh Sahabat Ali Bin Abi Tholib RA dan Ulama Besar Ibnu Taimiyah Rahimahumullah yang mengatakan:
“Tuhan membantu negara yang adil meskipun dipimpin oleh seorang Non Muslim dan Tuhan tidak akan membantu negara yang dhalim meskipun negara Islam”
Lalu dari kedua alasan ini mana yang benar? Apakah pernyataan Ustadz Maulana ini benar ataukah ia memang salah dan keliru? Sebenarnya ini tergantung dari pemikiran masing masing orang yang menanggapinya.
Tidak ada yang salah dari ketiga dalil diatas, dan tidak ada yang salah juga dari pernyataan kedua tokoh besar agama Islam tersebut. Yang ada hanyalah bagaimana kita menafsirkannya tanpa menghilangkan esensi dari dalil dalil tersebut.
Kalau menurutmu, mana yang benar?
Post a Comment