Berikut beberapa manfaat yang dapat dirasakan ibu menyusui;
Menurunkan risiko stress dan depresi Ibu pasca melahirkan
Dari kajian yang dilakukan pada 9 ribu abstrak lebih, NIEHS menyimpulkan bahwa wanita yang tidak memberikan ASI atau berhenti menyusui lebih awal memiliki risiko lebih tinggi untuk menderita depresi pasca melahirkan. Pasalnya, menyusui dapat merangsang pelepasan hormon prolaktin dan oksitosin yang berperan dalam relaksasi.
Wanita menyusui memiliki kadar oksitosin sebesar 50%, sedangkan wanita yang memberikan susu formula hanya memiliki 8%. Tekanan darah mereka pun lebih rendah saat diajak berbicara tentang masalah pribadi yang membuat mereka tertekan. Oksitosin juga membantu pelepasan ASI dan kontraksi uterus sehingga risiko pendarahan pasca melahirkan lebih rendah.
Menurunkan risiko kanker
Penelitian menunjukkan jika menyusui selama 4 hingga 12 bulan diduga dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara sebanyak 11%. Jumlah ini meningkat hingga 25% pada ibu yang menyusui selama 24 bulan. Belum diketahui faktor pasti dibalik perlindungan ini, namun diduga karena adanya perubahan struktural di jaringan payudara saat menyusui dan penekanan jumlah estrogen yang diproduksi tubuh oleh laktasi. Penekanan estrogen ini juga diperkirakan terkait dengan penurunan risiko kanker ovarium.
Bayi perempuan yang diberi susu formula pun memiliki risiko kanker payudara lebih besar saat mereka dewasa. Angkanya bahkan terpaut 25% dari bayi yang diberi ASI baik untuk kanker payudara premenopause maupun pasca menopause.
Membakar kalori lebih banyak
Menyusui membantu ibu menurunkan berat badannya lebih cepat pasca melahirkan. Diperkirakan ada 500 kalori tambahan yang terbakar setiap harinya saat Anda menyusui. Ibu yang memberikan ASI baik eksklusif maupun tidak mengalami penurunan lingkar pinggul dan berat badan secara signifikan 1 bulan setelah melahirkan dibandingkan ibu yang hanya memberikan susu formula.
Anda pun tak perlu khawatir menyusui akan membuat payudara kendor. Karena banyak dokter bedah plastik sepakat bahwa faktor usia, gravitasi, genetik, berat badan, dan gaya hiduplah yang lebih berpengaruh dibandingkan menyusui.
Alat kontrasepsi alami
Pemberian ASI eksklusif bisa menjadi metode kontrasepsi alami selain sistem kalender. Namun sang ibu harus aktif menyusui selama setidaknya 1 jam sehari selama 6 bulan dan tidak memberikan makanan tambahan apapun. Jika masing-masing periode menyusui berlangsung selama 10 menit, maka ibu harus memberikan ASI sebanyak 6 kali sehari. Saat ibu sering menyusui, tubuh akan memproduksi lebih banyak hormon prolaktin. Hormon ini mampu menekan ovulasi sehingga dapat menunda masa subur.
Post a Comment