Mempunyai buah hati memang keinginan semua pasangan suami istri. Peran wanita sangat penting untuk mewujudkan semua itu. Mulai dari masa kehamilan yang sangat berat diawal, hingga proses kelahiran yang mempertaruhkan nyawa. Tapi perjuangan tidak berhenti sampai disitu, merawat anak tak kalah melelahkannya. Berikut beberapa pengalaman yang mungkin banyak ibu pernah mengalaminya.
1. Kelebihan Berat Badan
Selepas melahirkan mayoritas wanita pasti mengalami kelebihan berat badan ditambah perut yang besar dan kendor, butuh waktu dan usaha ekstra untuk memperbaiki bentuk dan berat badan supaya kembali ideal.
2. Nafsu Makan Tinggi
Meningkatnya nafsu makan ini dialami oleh ibu menyusui, karena makanan yang masuk ketubuh harus dibagi dengan buah hati melalui ASI.
3. Trauma Menyusui
Keadaan ini biasanya ibu alami kala buah hati mulai tumbuh gigi dan seringkali menggigit puting ketika minum ASI. Tak banyak ibu yang berjuang melawan rasa sakit dan tetap menyusui demi memberikan kecukupan gizi buah hati tercinta.
Note; Peran suami disini diperlukan untuk memberi suport agar ibu tetap mau menyusui meski seringkali puting lecet karena digigit.
4. Mudah Sakit Hati
Kondisi seperti ini biasanya dialami oleh ibu yang baru melahirkan anak pertama. Banyak kondisi yang berubah dalam kehidupan ibu baru, mulai dari susah tidur, kelelahan merawat bayi, dan belum lagi jika mendapati orangtua yang cerewet masalah perawatan bayi.
Note; Suami harus memahami kondisi istri.
5. Menghadapi Orangtua Yang Cerewet
Tak jarang kita jumpai orangtua/ mertua yang sangat posesif terhadap perawatan cucunya. Mereka selalu ikut andil dalam perawatan sikecil dan selalu mengkritik apa yang kita kerjakan. Padahal kita pasti sudah punya impian sejak dulu akan memberi perawatan seperti apa terhadap buah hati nanti. Tak jarang, ruang gerak kita untuk merawat sikecil menjadi terbatas dan ragu-ragu karena takut dimarahi. Contoh; saat memandikan sikecil ditemani orangtua/ mertua kita, pasti sering kita dengar "awas airnya diminum, nanti pilek", "itu badannya belum bersih" ini dan itu. Semua itu sangat menyakitkan hati, padahal kita sudah berusaha baik untuk merawat sikecil. Dalam hati Anda mungkin pernah berkata "Andai beliau yang merawat pasti jg sama saja, bicara memang mudah". Tapi cepatlah ganti rasa marah itu dengan rasa bahagia, bahwa buah hati kita sangat dicintai dan disayangi kakek neneknya. Ucapkan rasa syukur diberikan orangtua/mertua yang sangat perhatian.
Nb; Kakek nenek yang mungkin membaca, tolong bis lebih memahami dan menghargai anaknya. Karena semua ibu pasti ingin yang terbaik untuk buah hati mereka tercinta.
6. Selalu disalahkan kalau sikecil terluka
Yang namanya anak kecil pasti rasa ingin tahunya sangat besar, tidak kenal menyerah dan lelah. Sangat wajar kalau dia sering jatuh dan terluka. Mana ada anak kecil normal yang sampe dewasa tidak pernah jatuh dan terluka?? Jika kita berpikiran terbuka pasti kita akan memahami kondisi tersebut, daripada memarahi istri untuk luka yang terlanjur dirasakan sikecil kenapa tidak mengusap/ meniup luka sikecil sambil memujinya " Anakku belajar keras ya hari ini, pintar sekali" sambil menciuminya. Mungkin suasana akan lebih hangat. Istri tidak sakit hati anak pun mendapat pujian dari belajarnya hari ini.
NB; Wahai ayah tidak ada seorang ibu yang ingin anaknya terluka dan sakit. Andai istri lalai menjaga anakmu, itu karena istri juga manusia biasa. Pekerjaan istri juga banyak dan menguras tenaga.
7. Kehilangan ME TIME
Saat menjadi ibu, ME TIME ini akan hilang. Tidak ada lagi tidur nyenyak, pergi ke salon, berbelanja, jalan-jalan bersama teman dan tidak ada waktu untuk merawat diri. Maka dari itu Ayah/ suami jangan protes kalau istri tidak serapi, wangi dan secantik dulu. Karena wanita yang kau sanding itu sedang sibuk untuk menjadi ibu yang baik bagi anak-anakmu. Tidak ada wanita yang menolak memanjakan diri melakukan sederet perawatan kecantikan disalon. Daripada kamu menyindir dan komplain, coba beri istrimu ME TIME nya agar dia bisa merawat dan mempercantik diri.
Demikian tadi beberapa perjuangan menjadi seorang ibu, mungkin masih banyak lagi hingga tidak cukup untuk ditulis dan diungkapkan. Tapi bagaimanapun itulah kodrat seorang wanita/ ibu, sudah sepatutnya kita menjalankan dengan ikhlas. Catatan untuk para suami, pahamilah perjuangan istrimu ini. Jangan kau berikan kemarahan, sindiran dan jangan membuatnya sakit hati. Bagaimanapun dia adalah ibu dari anakmu, ibu yang selalu menginginkan dan memberikan yang terbaik untuk anaknya.
Dalam hal ini bagi seorang istri "Pengertian suami adalah pengobat rasa lelahnya". Sayangi istrimu dan hargai perjuangannya untuk bisa menjadi istri yang baik untukmu dan ibu yang terbaik untuk anak-anakmy. Wasalam.
Post a Comment