Nyawa anak muda Indonesia melayang akibat ceroboh saat selfie

Nyawa anak muda Indonesia melayang akibat ceroboh saat selfie Aksi selfie semakin digandrungi. Terlebih telepon seluler pintar menawarkan kemudahan dan kecanggihan teknologi dengan kamera kualitas terbaik. Tradisi selfie berkembang sekurang-kurangnya lima tahun terakhir.

Nyawa anak muda Indonesia melayang akibat ceroboh saat selfie
Nyawa anak muda Indonesia melayang akibat ceroboh saat selfie

Aksi selfie semakin digandrungi. Terlebih telepon seluler pintar menawarkan kemudahan dan kecanggihan teknologi dengan kamera kualitas terbaik. Tradisi selfie berkembang sekurang-kurangnya lima tahun terakhir.

Selfie kebanyakan dilakukan anak muda atau remaja. Pelbagai tempat dan pose dilakoni untuk mengabadikan momen.

Seiring dengan kebiasaan melakukan swafoto memakai ponsel pintar, risiko mematikan ternyata mengintai. Survei dilakukan Conde Nast Traveler, seperti dilansir Huffington Post Kamis (24/9), menunjukkan tingkat bahaya selfie tanpa kehati-hatian.

Dalam data yang dikumpulkan lembaga itu, jumlah orang tewas karena sembrono melakukan swafoto di seluruh dunia tahun ini lebih tinggi dari serangan hewan buas. Buktinya, ada 12 kasus kematian karena selfie, sedangkan orang yang tewas diserang hiu 'cuma' delapan saja di seluruh dunia sejak Januari-September.

Di Indonesia, aksi selfie yang dilakukan anak muda hingga berujung maut juga terjadi beberapa kali. Merdeka.com mencatatnya. Berikut beberapa kasus yang terjadi tiga bulan terakhir.


1. Andy jatuh dari bus Bandros
Polisi menyebut penyebab sementara Andy Setiawan Haryanto (20) yang terhempas di Bus Bandros lantaran lengah. Mahasiswa Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung itu saat kejadian sedang asik foto-foto dengan posisi membelakang.

Akibatnya Andy yang meleng menyangkut di kabel listrik, membentang di Jalan Wastukencana, Bandung, pada Rabu (28/10) pukul 13.00 WIB. Tubuh Andy terhempas dari bus tingkat dua tersebut.

"Penyebabnya, memang tidak menunduk penuh saat sudah diingatkan. Dia lagi megang kamera. Kaya lagi moto-moto. Dan sudah dingatkan tapi susah. Korban posisinya menghadap belakang. Jadi kena leher belakang," kata Kanitlaka Polrestabes Bandung AKP Rahayu Mustikaningsih, di Mapolrestabes Bandung, Rabu (28/10).

2. Andreas tenggelam di Curug Grenjang

Nasib nahas menimpa Andreas Stevano (28) warga Jalan Dewi Sartika Kelurahan Margahayu Bekasi Timur, Jawa Barat. Dia ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, lantaran tenggelam saat sedang selfie di Curug Grenjang, Desa Kemutug Kidul, Kecamatan Baturraden Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (6/10).

Menurut beberapa saksi yang melihat kejadian tersebut, korban sebelum kejadian sedang berfoto di sekitar kedung. Salah seorang saksi, Giar Siana (22) mengatakan korban datang sekitar pukul 10.30 WIB ke lokasi curug di Desa Kemutug Kidul.

"Awalnya (korban) foto-foto di pinggir, nggak tahu beberapa lama kemudian pindah," kata warga asal Cilongok ini.

Lebih lanjut, dia mengatakan sebenarnya korban bisa berenang tetapi tenggelam saat tercebur di kedung yang berkedalaman sekitar tujuh hingga delapan meter.

"Saat kami lihat, tangannya terlihat bergerak-gerak meminta tolong. Kemungkinan kakinya kram sehingga tidak bisa bergerak," jelasnya.

Sementara itu, warga sekitar yang menyaksikan kejadian, Wito (30) mengatakan korban ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa sekitar pukul 11.45 WIB. "Agak lama juga tenggelamnya," jelasnya.


3. Maidanfahmi terseret ombak Pantai Ujung Genteng

Suasana duka terlihat di rumah Maidanfahmi (25), di Jalan Mawar RT 001 RW 003, Kelurahan Kemiri Muka, Beji Depok. Maidanfahmi atau biasa disapa Fahmi adalah salah satu korban yang terseret ombak Pantai Ujung Genteng, Sukabumi. Korban sempat dinyatakan hilang, namun akhirnya ditemukan tak bernyawa.

Kejadian bermula ketika Fahmi dan teman-temannya berangkat ke pantai Ujung Genteng pada Jumat (14/8) pukul 23.00 WIB. Rombongan pergi menggunakan mobil Avanza berwana silver. Kemudian, pada esok paginya, rombongan sampai di pantai Ujung genteng pada pukul 05.00 WIB. Setelah sampai, rombongan sempat beristirahat.

Salah satu teman korban yang enggan disebutkan namanya menceritakan, saat itu dia ikut serta dengan rombongan yang berjumlah tujuh orang. Pada Sabtu (15/8) sekitar pukul 17.00 WIB, Fahmi bersama dengan temannya pergi ketepi pantai untuk berfoto-foto selfie. "Dia di sana enggak berenang, cuma foto-foto aja (selfie)," katanya, Senin (17/8).


4. Eri jatuh ke kawah Merapi
Sabtu (16/5) pagi seorang mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Eri Yunanto (21) terjatuh ke dalam kawah Gunung Merapi. Insiden tersebut terjadi setelah mahasiswa semester VI Fakultas Teknik tersebut berfoto selfie di bekas puncak Garuda. Diduga, korban jatuh akibat tebing pijakan di kaki kanannya runtuh.

Eri mendaki Gunung Merapi bersama enam orang rekannya. Empat di antaranya memutuskan berhenti di pos Pasar Bubrah, sedangkan Eri dan Dicky melanjutkan perjalanan hingga bekas puncak Garuda.

Sesampainya di sana, Eri naik ke bekas puncak Garuda dan berfoto-foto sendirian di atas. Sedangkan rekannya, Dikcy memperhatikan dari bawah dan sempat memfoto keberadaannya. Hal yang dilakukan Erri sangat berbahaya. Puncak Garuda sangat terjal dan berbahaya.

Usai foto-foto, pijakan tempat kaki Eri ternyata runtuh. Kejadian ini membuatnya terjun bebas dan terjatuh hingga ke dasar kawah.


5. Mihfaudin terseret ombak Karang Paranje
Devi Mihfaudin (20) harus meregang nyawa lantaran dirinya yang sedang asik berselfie, terseret ombak di Pantai Karang Paranje Vibalong, Kabupaten Garut. Tubuh Devi terhempas ke laut pada Minggu (17/5) sekitar pukul 16.30 WIB.

"Korban saat itu sedang asyik berfoto di pinggir pantai. Tapi tiba-tiba datang ombak dari belakangnya dan korban terseret ke laut," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Sulistyo Pudjo Hartono kepada wartawan, Senin (18/5).

Labels:

Post a Comment

[blogger][facebook]

MKRdezign

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget